Home » Archives for Maret 2012
Kamis, 29 Maret 2012
PESAT METHOD
Published :
Kamis, Maret 29, 2012
Admin :
Rizki Chandra Fauzi
PESAT METHOD adalah metode pembelajaran tang diawali dengan mengenal lebih dekat kepada penciptanya, memahami kebesaran nya dengan melihat ciptaanya serta ayat-ayat kauniyah yang terhampar disekeliling kita. Mencintai Rosullulloh SAW dengan menjalankan sunah-sunahnya. menyadari bahwa dirinya sebagai kholifah(pemimpin) di bumi yang sangat-sangat kecil dihadapannya, selalu berbuat baik dan menolak perbuatan mungkar,menegakkan solat,membayar zakat,beriman dan beramal soleh,berbakti kepada orang tua. dengan memahami hal-hal tersebut siswa merasa perlu untuk belajar dan berilmu pengetahuan menuju Allah SWT guyna mencapai insan yang bertaqwa,bahagia dunia dan akhirat.AMIN.
Baca Selengkapnya »»
Sabtu, 24 Maret 2012
Syarat dan Info Pendaftaran
Published :
Sabtu, Maret 24, 2012
Admin :
Rizki Chandra Fauzi
Informasi Pendaftaraan dan Persyaratan Masuk SMA PESAT |
Dana Pendidikan
Published :
Sabtu, Maret 24, 2012
Admin :
Rizki Chandra Fauzi
Rincian Dana Pendidikan |
Sabtu, 17 Maret 2012
Kisah-Kisah Menyentuh Hati
Published :
Sabtu, Maret 17, 2012
Admin :
Rizki Chandra Fauzi

Saya akan memposting kisah-kisah dari berbagai website yang saya kunjungi.
mungkin ini kisah memang saya meng copy paste dari blog lain,tapi itu tidak masalah karna saya sudah izin dengan pemilik blog dan pemilik blog pun bersedia untuk berbagi cerita ini dan menyuruh saya untuk mem promosikan kisah ini,
baiklah kisah-kisah ini adalah kisah yang Positif dan kalian harus mengambil hikmahnya,agar kelak kalian dapat menyadari apa yang baik dan buruk.
Berikut Kisahnya :
Berikut adalah link yang bisa anda kunjungi dan membacanya,karna bila dimuat dalam postingan ini terlalu banyak dan akan menjadi tidak bagus.
sering-sering berkunjung ke blog saya yah :)
Penyesalan seorang ayah
Published :
Sabtu, Maret 17, 2012
Admin :
Rizki Chandra Fauzi
Semuanya itu disadari John pada saat dia termenung seorang diri, menatap kosong keluar jendela rumahnya. Dengan susah payah ia mencoba untuk memikirkan mengenai pekerjaannya yang menumpuk. Semuanya sia-sia belaka.
Yang ada dalam pikirannya hanyalah perkataan anaknya Magy di suatu sore sekitar 3 minggu yang lalu. Malam itu, 3 minggu yang lalu John membawa pekerjaannya pulang. Ada rapat umum yang sangat penting besok pagi dengan para pemegang saham.
Pada saat John memeriksa pekerjaannya, Magy putrinya yang baru berusia 4 tahun datang menghampiri, sambil membawa buku ceritanya yang masih baru. Buku baru bersampul hijau dengan gambar peri. Dia berkata dengan �suara manjanya, "Papa lihat!" John menengok kearahnya dan berkata, "Wah, buku baru ya?" "Ya Papa!" katanya berseri-seri, "Bacain dong!" "Wah, Ayah sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh", kata John dengan cepat sambil mengalihkan perhatiannya pada tumpukan kertas di depan hidungnya.
Magy hanya berdiri terpaku disamping John sambil memperhatikan. Lalu dengan suaranya yang lembut dan sedikit dibuat-buat mulai merayu kembali "Tapi mama bilang Papa akan membacakannya untuk Magy". Dengan perasaan agak kesal John menjawab: "Magy dengar, Papa sangat sibuk. Minta saja Mama untuk membacakannya". "Tapi Mama lebih sibuk daripada Papa" katanya sendu. "Lihat Papa, gambarnya bagus dan lucu." "Lain kali Magy, sana! Papa sedang banyak kerjaan."
John berusaha untuk tidak memperhatikan Magy lagi. Waktu berlalu, Magy masih berdiri kaku disebelah Ayahnya sambil memegang erat bukunya. Lama sekali John mengacuhkan anaknya. Tiba-tiba Magy mulai lagi "Tapi Papa, gambarnya bagus sekali dan ceritanya pasti bagus! Papa pasti akan suka". "Magy, sekali lagi Ayah bilang: Lain kali!" dengan agak keras John membentak anaknya.
Hampir menangis Magy mulai menjauh, "Iya deh, lain kali ya Papa, lain kali". Tapi Magy kemudian mendekati Ayahnya sambil menyentuh lembut tangannya, menaruh bukunya dipangkuan sang Ayah sambil berkata "Kapan saja Papa ada waktu ya, Papa tidak usah baca untuk Magy, baca saja untuk Papa. Tapi kalau Papa bisa, bacanya yang keras ya, supaya Magy juga bisa ikut dengar".
John hanya diam. Kejadian 3 minggu yang lalu itulah sekarang yang ada dalam pikiran John. John teringat akan Magy yang dengan penuh pengertian mengalah. Magy yang baru berusia 4 tahun meletakkan tangannya yang mungil diatas tangannya yang kasar mengatakan: "Tapi kalau bisa bacanya yang keras ya Pa, supaya Magy bisa ikut dengar". Dan karena itulah John mulai membuka buku cerita yang diambilnya, dari tumpukan mainan Magy di pojok ruangan.
Bukunya sudah tidak terlalu baru, sampulnya sudah mulai usang dan koyak. John mulai membuka halaman pertama dan dengan suara parau mulai membacanya. John sudah melupakan pekerjaannya yang dulunya amat sangat penting. Ia bahkan lupa akan kemarahan dan kebenciannya terhadap pemuda mabuk yang dengan kencangnya menghantam tubuh putrinya di jalan depan rumah. John terus membaca halaman demi halaman sekeras mungkin, cukup keras bagi Magy untuk dapat mendengar dari tempat peristirahatannya yang terakhir. Mungkin...
JANGAN JADIKAN DIRI ANDA SEPERTI JOHN, SAAT SEMUANYA TERJADI,PENYESALAN SUDAH SANGAT TERLAMBAT...... LAKUKAN SESUATU SEBELUM ANDA TERLAMBAT UNTUK MENYADARINYA, BERIKANLAH KEBAHAGIAAN BAGI MEREKA YANG ANDA CINTAI. APAKAH ANDA BENAR-BENAR MENCINTAI MEREKA?
Kisah Perjuangan Seorang Ibu
Published :
Sabtu, Maret 17, 2012
Admin :
Rizki Chandra Fauzi
Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemoohan, karena telah melahirkan seorang bayi haram tanpa bapak. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Baby Love.
Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan. Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin pada bulan Desember. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Tahun Baru untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.
Seorang Ibu Sedang Mengantarkan Anaknya ke Sekolah
Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.
Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.
Ibu Menangis
Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa permohonannya telah dikabulkan.
Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.
Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.
Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pensiun yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.
Pada tahun lampau beberapa hari sebelum Tahun Baru, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.
Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat itu tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dalam keadaan sakit.
Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: “Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!”
“Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Tahun Baru untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!” kata wanita tua itu.
“Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!” ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.
Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya “Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!”
Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.
Ibu yang Melahirkan Kita SemuaSeorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 365 hari dalam setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja “Mother’s Day” sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu.Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah. Renungkanlah: Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?Seorang Ibu Sedang Mengantarkan Anaknya ke Sekolah
Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.
Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.
Ibu Menangis
Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa permohonannya telah dikabulkan.
Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.
Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.
Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pensiun yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.
Pada tahun lampau beberapa hari sebelum Tahun Baru, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.
Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat itu tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dalam keadaan sakit.
Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: “Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!”
“Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Tahun Baru untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!” kata wanita tua itu.
“Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!” ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.
Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya “Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!”
Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.
Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah meninggal, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi
Rabu, 14 Maret 2012
Sapta Bakti Siswa
Published :
Rabu, Maret 14, 2012
Admin :
Rizki Chandra Fauzi
![]() |
Contoh Sapta Bakti Siswa Di Pesat |
Ini postingan tentang Sapta bakti siswa Sma pesat.
dan gambar berikut adalah salah satu contoh sapta bakti siswa yang terdapat dalam siswa/siswi sma pembangunan satu yaitu "SELALU SADAR DAN BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MEMELIHARA RASA PERSAUDARAAN"
Untuk lebih tau lebih detail apa saja sapta bakti siswa. silahkan lihat dipostingan ini.
SAPTA BAKTI SISWA
- Kami siswa-siswi SMA Pembangunan satu, adalah insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yaang Maha Esa.
- Kami siswa-siswi SMA Pembangunan satu, senantiasa hormat dan patuh kepada pimpinan sekolah,guru-guru dan staf sekolah serta sanggup memberikan tugas yang diberikan.
- Kami siswa-siswi SMA Pembangunan satu, mengutamakan kerja keras ,giat belajar dan berdidiplin.
- Kami siswa-siswi SMA Pembangunan satu, menjunjung tinggi segala peraturan dan tata tertib sekolah serta turut aktif mengembangkan peranan SMA Pembangunan satu di masyarakat.
- Kami siswa-siswi SMA Pembangunan satu,selalu hormat dan patuh terhadap kepada orang tua serta menjaga nama baik keluarga dan sekolah dimanapun berada.
- Kami siswa-siswi SMA Pembangunan satu, selalu sadar dan bertanggung jawab untuk untuk memelihara rasa persaudaraan dan kekeluargaan serta menjauhi perbuatan tercela
- Kami siswa-siswi SMA Pembangunan satu, senantiasa mendarma baktikan segala pengetahuan yang didapat demi kepentingan negara,bangsa dan agama.
Itu adalah postingan mengenai Sapta bakti siswa disekolah sma pembangunan satu.
Terima kasih sudah mau berkunjung dan mebaca artikel-artikel di blog ini,Terima Kasih Banyak.
Mars Pembangunan
Published :
Rabu, Maret 14, 2012
Admin :
Rizki Chandra Fauzi
Bismillahirrahmanirrahim
Ini dia lagu Kebangsaan atau dari PEMBANGUNAN SATU .............
Lagu yang tercipta dengan indah seperti bunga yang mekar ....
Baca Selengkapnya »»
Ini dia lagu Kebangsaan atau dari PEMBANGUNAN SATU .............
Lagu yang tercipta dengan indah seperti bunga yang mekar ....
MARS PEMBANGUNAN
Lahirlah dengan nama kan jaya selamanya
Dibawah Bendera Sang Panji
Disini Kami Berkumpul Bersatu padu
Menyongsong masa depan ceria
Wahai kaum guru semua dan putra-putri mulia
Genggamlah semangat di dada
Walau berjuta badai kan datang menerpa
Tak sejengkal langkah terundurkan
Bersatu menyatu kita berpadu
Bergelut berjuang dengan buku
Gedung megah istana pendidikan
Tempat Berpacu menuju cita
Indah terukir nama pembangunan satu
Penyuluh Jalan Kemajuan
Hidup jaya selamanya nan abadi
tak kan sirna walau sampai nanti............
Sekian dari postingan saya sekarang,nantikan postingan berikutnya yah...
Senin, 12 Maret 2012
Profil Si Punya Blog ?
Published :
Senin, Maret 12, 2012
Admin :
Rizki Chandra Fauzi
Nama saya Rizki Chandra Fauzi. Teman teman saya biasa memanggil dengan nama Chandra atau Cocon.
Saya (sekarang) tinggal di Jl. Sindang Barang Pilar2,Bogor Barat, Indonesia.
Lahir di Jakarta Barat,09 mei 1996.
Sekolah
Saya menempuh sekolah TK di BBTMC,Cianjur, tempat Saya Kecil. Kemudian melanjutkan ke SDN Sindang Barang Tiga di Bogor Barat.Setelah tamat di SD, saya melanjutkan ke SMP Swasta Unggulan Di Bogor Barat Yaitu Smp Pembangunan 1 yang jaraknya tidak jauh dari SDN Sindang Barang Tiga.
Kemudian saya melanjutkan Sma Ke Sma Pembangunan 1(PESAT) kembali,karna Sma itu Sangat Tinggi Dengan Agama. Saya mengambil jurusan IPS, karena ingin mengetahui tentang semua ilmu geografi di dunia maupun di luar angkasa.
Hoby
Hobi saya sebenernya banyak. Tapi hanya sedikit yang saya tekuni.
1. Main Bola (versi kampung)
2. Main bulu tangkis
3. Ngeblog
4. Editing gambar
5. Sedikit Ngoprek komputer
6. Modifikasi mainan (kalau lagi mud
Hobi saya sebenernya banyak. Tapi hanya sedikit yang saya tekuni.
1. Main Bola (versi kampung)
2. Main bulu tangkis
3. Ngeblog
4. Editing gambar
5. Sedikit Ngoprek komputer
6. Modifikasi mainan (kalau lagi mud
7. Main Basket
8. Oprek-oprek Hp ANDROID
9. Smsan+Pacaran+yang terpenting Beribadah
Content Blog
Dalam blog ini, umumnya saya menulis tentang teknologi, Internet, Komputer, tutorial blogging (kecil kecilan). Kecuali kalau saya kehabisan ide, mungkin apa saja saya tulis. Hehe. Tapi saya usahakan semua postingan saya informatif, artinya memiliki efek baik bagi yang pembaca.
Thanks to :
1. Allah SWT, Alhamdulillah
2. Nabi Muhammad SAW, yang sudah membuat saya mengerti ISLAM
3. Ibu, atas semuanya
4. Ayah, atas dukungannya
5. Blogger/blogspot, atas hosting gratisnya. Hehe
6. Pacarku Tercinta
7. Teman teman X-3 Sma Pesat, Guru-guru. You are the best !!
8. All yang udah mendukung terlaksananya blog ini.
Sory, nggak bisa ditulis semua. Akhir kata, saya ucapkan selamat datang di
1. Allah SWT, Alhamdulillah
2. Nabi Muhammad SAW, yang sudah membuat saya mengerti ISLAM
3. Ibu, atas semuanya
4. Ayah, atas dukungannya
5. Blogger/blogspot, atas hosting gratisnya. Hehe
6. Pacarku Tercinta
7. Teman teman X-3 Sma Pesat, Guru-guru. You are the best !!
8. All yang udah mendukung terlaksananya blog ini.
Sory, nggak bisa ditulis semua. Akhir kata, saya ucapkan selamat datang di
Langganan:
Postingan (Atom)
Follow Now
Asmaul Husna :
Tanggal :
Clock :
Komentarnya :
Total Tayangan Halaman
Daftar isi :
-
►
2017
(1)
- ► September 2017 (1)
-
►
2013
(1)
- ► April 2013 (1)
-
▼
2012
(346)
- ► Desember 2012 (1)
- ► September 2012 (2)
- ► April 2012 (30)
Twitter Profile :
Pilihan Kategori :
- Agama (ISLAM) (8)
- Artikel Baru (36)
- Foto (4)
- Games (9)
- Kesehatan (20)
- Kisi-Kisi UKK SMA PESAT (11)
- Motivasi (12)
- Motivasiku (2)
- Olahraga (12)
- Pengetahuan (26)
- Rincian Dana (1)
- Sma Pembangunan I (38)
- Syarat Pendaftaran (1)
- Tentangku? (13)
- Top 10 (17)
- Tutorial Blog (19)
- X-3 Sma Pesat (5)
NetworkedBlog
Blog: |
SMA PESAT KOTA BOGOR |
Topics: |
Travelling, Sport, School |