Kamis, 19 April 2012

Makkiyah dan Madaniyah

Ass.Wr.Wb,disini saya kembali akan posting tugas sekolah saya yaitu tugas pelajaran P.A.I yang tugasnya yaitu berikut ini :
Makkiyah dan Madaniyah

Al-Qur’an merupakan mu’jizat Islam yang kekal, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Tujuan diturunkannya Al-Qur’an ialah sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, berbeda dengan kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an yang diturunkan hanya kepada suatu kaum tertentu saja. Al-Qur’an juga diturunkan sebagai penyempurnaan terhadap kitab-kitab terdahulu.

Al-Qur’an memiliki ciri-ciri kemukjizatan yang luar biasa, tak bisa ditiru dan dipalsukan, dan diturunkan sebagai bukti atas kebenaran kenabian seseorang. Tampak jelas bahwa Al-Qur’an merupakan bukti yang paling akurat dan kuat atas kebenaran klaim Muhammad SAW sebagai Nabi Allah. Dan agama Islam yang suci adalah hak dan karunia Ilahi yang paling besar bagi umat Islam. Al-Qur’an diturunkan sebagai mukjizat abadi hingga akhir masa, kandungannya merupakan bukti atas kebenarannya. Sebegitu sederhananya argumentasi ini hingga dapat dipahami oleh setiap orang dan dapat diterima tanpa mempelajarinya secara khusus.

Ilmu Makki Madani dan juga Ilmu Asbabun Nuzul merupakan termasuk dari ulumul Qur’an, keduanya memiliki hubungan dalam hal menafsirkan suatu ayat pada Al-Qur’an. Pada makalah ini akan sedikit dibahas mengenai pengertian dari Makkiyah dan Madaniyah, dasar dalam penentuan Makkiyah dan Madaniyah, ketentuan dan ciri khas Makkiyah dan Madaniyah. Dan juga pengertian dari Asbabun Nuzul, cara mengetahui riwayat Asbabun Nuzul, dan juga kaidah Asbabun Nuzul dalam hal penetapan hukum.


Makkiyah dan Madaniyah

1.       Pengertian Makkiyah dan Madaniyah
Selama 23 tahun dan secara bertahap Al-Qur’an diturunkan. Dan Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di dua tempat yang berbeda, yaitu ketika Nabi bertempat tinggal di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah dan ketika Nabi bermukim di Madinah sesudah hijrah. Surat atau ayat yang diturunkan ketika Nabi bertempat tinggal di Mekkah sebelum hijrah disebut surat atau ayat Makkiyah, sedangkan surat atau ayat yang diturunkan ketika Nabi bermukim di Madinah sesudah hijrah disebut surat atau ayat Madaniyah.
Ilmu yang membahas mengenai pemahaman dalam mempelajari tentang penentuan antara Makiyah dan Madaniyah, disebut Ilmu Makki dan Madani. Namun demikian, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai penentuan batasan yang mana Makkiyah dan Madaniyah.  Adapun pebedaan dasar yang dijadikan patokan para ulama untuk menentukan yang mana Makkiyah dan Madaniyah, antara lain:

a.       Dari segi waktu turunnya.
Makki adalah yang diturunkan sebelum hijrah meskipun bukan di Mekkah. Madani adalah yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun bukan di Madinah. Yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun di Mekkah atau Arafah, adalah Madani, seperti yang diturunkan pada tahun penaklukan kota Mekkah, misalnya firman Allah:

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya” (Q.S. An-Nisa:58)
b.      Dari segi tempat turunnya.
Setiap ayat yang diturunkan di Mekkah dan sekitarnya adalah Makkiyah. Setiap ayat yang diturunkan di kota Madinah dan sekitarnya adalah Madaniyah, baik ayat itu turun sebelum hijrah atau setelah hijrah.[3]Makki ialah yang turun di Mekkah dan sekitarnya, seperti Mina, Arafah dan Hudaibiyah. Dan Madani ialah yang turun di Madinah dan sekitarnya, seperti Uhud, Quba, dan Sil’. Pendapat ini mengakibatkan tidak adanya pembagian secara konkrit yang mendua, sebab yang turun dalam perjalanan di Tabuk atau di Baitul Makdis tidak termasuk ke dalam salah satu bagiannya, sehingga ia tidak dinamakan Makki dan tidak juga madani. Juga mengakibatkan bahwa yang diturunkan di Mekkah sesudah hijrah disebut Makki.

Jalaluddin Suyuthi menukil sebuah riwayat terkait masalah ini, bahwa Rasulullah bersabda, “Ayat al-Qur’an diturunkan di tiga tempat; Mekkah, Madinah, dan Syam”. Menurut Ibnu Katsir, maksud dari Syam adalah Tabuk.[4]

c.       Dari Segi Sasarannya.
Makki adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk Mekkah, dan Madinah adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk Madinah. Berdasarkan pendapat ini, para pendukungnya menyatakan bahwa ayat Qur’an yang mengandung seruan ya ayyuhan nas (wahai manusia) adalah Makki, sedang ayat yang mengandung seruan ya ayyuhal lazina amanu (wahai orang-orang yang beriman) adalah Madani. Namun melalui pengamatan cermat, nampak bagi kita bahwa kebanyakan surah Qur’an tidak selalu dibuka dengan salah satu seruan itu. Misalnya, surat Al-Baqarah merupakan Madani, tetapi didalamnya terdapat ayat:

 “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa”.
(Q.S. Al-Baqarah:21)

2.       Ciri-ciri Khas Makki dan Madani
      Para ulama telah meneliti surah-surah Makki dan Madani, dan menyimpulkan beberapa ketentuan
      analogis bagi keduanya, yang menerangkan ciri-ciri khas gaya bahasa dan persoalan-persoalan yang
     dibicarakannya. Dari situ mereka dapat menghasilkan kaidah-kaidah dengan ciri-ciri tersebut.[5]
a.       Ketentuan dan Ciri Khas Makki:

1)       Ketentuan Makki.

    a)    Setiap surat yang didalamnya mengandung “sajdah” maka surat itu makki.
    b)     Setiap surat yang mengandung lafal kalla, berarti Makki. Lafal ini hanya terdapat dalam separuh
             terakhir dari Qur’an. Dan disebutkan sebanyak tiga puluh tiga kali dalam lima belas surat.
    c)      Setiap surat yang mengandung ya ayyuhan nas dan tidak mengandung ya ayyuhal lazina amanu, berarti
             makki, kecuali surat Al-Hajj yang pada akhir surat terdapat ya ayyuhal lazina amanur-ka’u wasjudu.
             Namun demikian sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah ayat Makki.
   d)      Setiap surat yang mengandung kisah para nabi dan umat teradahulu adalah Makki, kecuali surat
             Baqarah.
   e)      Setiap surat yang mengandung kisah Adam dan Iblis adalah Makki, kecuali surat Baqarah.
   f)         Setiap surat yang dibuka dengan huruf-huruf singkatan, seperti alif lam Mim, Alif Lam Ra, Ha Mim dan lain-lainnya, adalah Makki, kecuali surat Baqarah dan Ali Imron. Sedang surat Ra’d masih diperselisihkan.





2)       Ciri Khas Tema Makki
        a)       Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian mengenai risalah,
             kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan kengeriannya, neraka dan siksaannya, surga dan
             nikmatnya, argumentasi terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan
              ayat-ayat kauniah.
        b)       Peletakan dasar-dasar umum bagi perundang-perundangan dan akhlak mulia yang menjadi dasar
               terbentuknya suatu masyarakat dan penyingkapan dosa orang musyrik dalam penumpahan darah,
               memakan harta anak yatim secara zalim, penguburan hidup-hidup bayi perempuan dn tradisi buruk
               lainnya.
        c)       Menyebutkan kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sebagai pelajaran bagi mereka sehingga
              mengetahui nasib orang yang mendustakan sebelum mereka, dan sebagai hiburan buat Rasulullah
              sehingga ia tabah dalam menghadapi gangguan mereka dan yakin akan menang.
        d)      Suku katanya pendek-pendek disertai kata-kata yang mengesankan sekali, pernyataan singkat, di
             telinga terasa menembus dan terdengar sangat keras, menggetarkan hati, dan maknanya pun
             meyakinkan dengan diperkutat lafal-lafal sumpah, seperti surah-surah yang pendek-pendek. Dan
             perkecualiannya hanya sedikit.

b.      Ketentuan dan Ciri Khas Madani

1)       Ketentuan Madani
         a)       Setiap surat yang berisi kewajiban atau had (sanksi) adalah Madani.
         b)      Setiap surat yang didalamnya disebutkan orang-orang munafik adalah Madani, kecuali surat al
                   Ankabut adalah Makki.
          c)      Setiap surat yang didalamnya terdapat dialog dengan ahli kitab adalah Madani.

2)       Ciri Khas Tema Madani.
         a)     Menjelaskan ibadah, muamalah, had, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan
                  internasional, baik di waktu damai maupun perang, kaidah hukum dan masalah perundang
                  undangan.
        b)      Seruan terhadap ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk
                  masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan
                  mereka terhadap kebenaran dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada mereka karena
                  rasa dengki di antara sesama mereka.
        c)      Menyingkap perilaku orang munafik, menganalisis kejiwaannya, membuka kedoknya dan
                  menjelaskan bahwa ia berbahayanya bagi agama.
        d)      Suku kata dan ayatnya panjang-panjang dan dengan gaya bahasa yang memantapkan syariat serta
                  menjelaskan tujuan dan sasarannya.

3.       Kegunaan Ilmu Makki dan Madani
        Pengetahuan tentang Makki dan Madani banyak faedahnya, di antaranya adalah:
    a.      Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Al-Qur’an.
    b.      Untuk mengetahui langkah-langkah kebijaksanaan dakwah yang berlangsung secara bertahap sesuai
             dengan kondisi dan situasi tertentu, bahkan juga untuk mengetahui sejauh mana relevansi dakwah itu
             dengan lingkungan masyarakat Arab di Mekkah dan Madinah.
   c.     Dengan meresapi gaya bahasa Al-Qur’an dapat memanfaatkannya dalam metode berdakwah di jalan
           Allah SWT, sebab setiap situasi mempunyai bahasa tersendiri.
    d.      Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Qur’an, sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah
             sejalan dengan sejarah dakwah dengan segala peristiwanya. Dan juga dapat mengetahui sejarah       
     hukum Islam dan perkembangannya yang bijaksana secara umum.
    e.      Dapat meningkatkan keyakinan kita terhadap kebesaran, kesucian dan keaslian Al-Qur’an, karena
             melihat besarnya perhatian umat Islam sejak turunnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan Al
             Qur’an, sampai hal-hal yang sedetail-detailnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan ragu untuk membaca artikel yang saya buat ini.
Terima Kasih bila anda sudah mau membaca Artikel yang saya baca.
Silahkan tinggalkan komentar dan saran untuk lebih baik lagi blog yang saya buat.