Sabtu, 09 Juni 2012

Mutu Sekolah Islam di Belanda Makin Meningkat

 
 Sekolah-sekolah Islam di Belanda akhirnya mengejar ketinggalan kwalitas mereka. Kementerian Pendidikan puas dengan mutu yang dicapai. Perbaikan itu segera berlangsung setelah laporan Inspeksi Pendidikan, akhir 2008, demikian dikutip RNW,Jumat, (08/06/2012)

Sebelumnya, satu dari lima sekolah Islam di Belanda tercatat memiliki kualitas buruk pada Maret 2011. Bahkan 7,5 persen dinilai sangat buruk. Namun saat ini, tidak ada sekolah Islam yang dianggap sangat buruk. Hanya ada satu sekolah dengan kualitas buruk pada September 2011.

Bermain dengan peraturan

Pada tahun 2008 Inspeksi Pedidikan menemukan masalah di sektor pendidikan dasar Islam di Belanda. Masalah kualitas itu tidak hanya dalam soal pendidikannya saja tapi merambat sampai misalnya dewan pengurus yang bermain dengan peraturan.

"Guru-guru di sana memang punya sertifikat untuk mengajar, kendati demikian direktur sekolah juga penting, yayasan yang lebih besar bahkan punya dewan profesional yang mengelola urusan sehari-hari, “ kata Yusuf Altuntas, Direktur ISBO (Pengaturan Dewan Sekolah Islamiah, Belanda), payung organisasi sekolah Islam di Belanda.

Saat ini ada 36 sekolah dasar yang tergabung dengan ISBO dengan jumlah total 8000 murid.

Satu di antaraya adalah sekolah menengah dan satu di antara sekolah dasar yang dinilai masik buruk.

Direktur Altuntas memperkirakan bulan September mendatang predikat itu akan hilang.

Tujuh sekolah dasar Islam tidak bergabung dengan ISBO. Salah satu di antaranya adalah sekolah As Siddieq di Amsterdam. Sekolah itu beberapa tahun lalu bermasalah hingga pemerintah mengurangi subsidinya.

Langkah seperti itu memang jarang dilakukan. Keanggotaan As Siddieq di ISBO terpaksa diputus.

Biro Penasihat Pendidikan yang membimbing ISBO menyatakan masih banyak yang harus dilakukan sekolah-sekolah Islam untuk memperbaiki kwalitas struktural mereka.

Sudah Berkurang

Inspeksi Pendidikan melihat secara umum bahwa kualitas sekolah yang sangat buruk di Belanda berkurang.

Pada bulan September 2011 ada 0,6 persen sekolah yang dianggap buruk, setahun berikutnya berkurang jadi 0,4 persen. Hal itu karena sekolah-sekolah itu dipaksa untuk melakukan perbaikan dalam waktu yang lebih singkat, demikian Inspeksi Pendidikan.
Sebelumnya sekolah yang dinilai buruk harus menyampaikan rencana perbaikannya dalam dalam waktu dua tahun namun sekarang hanya satu tahun.*

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan ragu untuk membaca artikel yang saya buat ini.
Terima Kasih bila anda sudah mau membaca Artikel yang saya baca.
Silahkan tinggalkan komentar dan saran untuk lebih baik lagi blog yang saya buat.